Cerita Seram : Mesin tik yang bergerak tanpa ada sosoknya



PENAMPAKAN GAIB - Bumi nusantara ini memang penuh cerita, termasuk cerita mengenai hantu. Cerita hantu memang cukup menarik, ada yang lucu, ada pula yang menyeramkan.  Kali ini mata batin infomistik mengajak anda menyimak cerita yang beredar di masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Pisang Kipas, Malang. Cerita ini dikirimkan oleh  pembaca kisah-misteri.info yang bernama Bimo, tinggal di kota Pahlawan, Surabaya.

Menurutnya, kejadian ini terjadi sekitar duapuluh tahun lalu, tepatnya pada tahun 1992 saat dia masih menjadi Mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Malang.  Waktu itu ia tinggal di rumah kost yang ada di Jalan Pisang Kipas.  Berikut adalah ceritanya.

Para pembaca kisah-misteri.info yang berbahagia, kembali lagi bertemu dengan saya, Bimo, arek Suroboyo.  Melalui rubrik mata batin ini saya ingn berbagi cerita tentang pengalaman saya bertemu hantu kepada para pembaca kisah-misteri.info dimana saja berada.  Kejadian ini terjadi duapuluh tahun yang lalu, saat saya masih kost di Malang, tepatnya di Jalan Pisang Kipas, dekat kampus tempat saya kuliah.


Saat Kuliah, saya tinggal di sebuah rumah kost di jalan Pisang Kipas.  Rumah Kost tersebut cukup besar, tingkat.  Yang menempati rumah kost tersebut waktu itu hanya 9 orang, semuanya mahasiswa.

3 orang menempati di lantai bawah dan 6 orang di lantai atas, dan saya tinggal di lantai atas.  Pada malam pertama saya tinggal di rumah kost itu, sehabis shalat maghrib saya belanja mie instan buat ganjal perut malam hari ke warung kecil yang tidak jauh dari rumah kost, maklumlah, saya bukanlah mahasswa yang berkantong tebal sehingga bisanya mengganjal perut dengan mie instan.



Setelah saya membeli mie instan, dalam perjalanan menuju rumah kost saya bertemu 2 orang bapak-bapak yang sedang duduk-duduk di bangku depan rumah sebelah warung, sayapun menyapa mereka "selamat malam pak, permisi numpang lewat" kata saya.

Merekapun menjawab "selamat malam mas, sini dulu mas, kenalan sambil ngobrol", kata bapak yang berambut putih,. Rupanya mereka tahu saya oarng baru di daerah itu, Sayapun menghampiri mereka dan memperkenalkan diri, lalu duduk di samping mereka.


Setelah berkenalan, saya tahu bahwa bapak berambut putih ini bernama Pak Samiran, dan yang gemuk adalah pak  Samirin, mereka kakak beradik. Mereka ramah, banyak cerita lucu yang mereka ceritakan kepada saya.

Setelah cerita kesana-kemari, Pak Samiran bertanya "kost dimana mas?", maklum, di daerah itu banyak rumah kost karena dekat kampus. Sayapun menjawab "di situ pak", sambil saya menunjuk ke arah rumah kost hany berjarak dua rumah dari rumah Pak Samiran. "Di rumah itu?" kata Pak Samirin. "Ya pak, memangnya kenapa?", jawab saya sambil bertanya.

"Ehm, ah nggak apa-apa", kata pak Samirin. Lalu saya memandang pak Samiran, lalu pak Samiran berkata "begini mas, bukan apa-apa sih, mas berani tinggal di rumah itu?". "maksudnya berani bagaimana pak?" tanya saya.

"Begini, tapi jangan diambil pikiran ya, kalau orang-orang sini bilang itu rumah angker, ada hantunya", kata pak Samiran.  "waduh, apa iya to pak, tapi asal tidak mengganggu saja kan tidak apa-apa pak, sudah terlanjur di situ saya, tapi kalau memang mengganggu ya saya pindah,

tapi mungkin tiga bulan lagi karena saya sudah bayar tiga bulan pak", kata saya. "ya mudah-mudahan tidak mengganggu mas, jangan lupa kalau malam mau tidur berdo'a ya mas".  Kata Pak Samirin.  Lalu saya pamit kembali ke rumah kost.

Setalah saya sampai di rumah kost, saya langsung ambil air wudlu karena waktu shalat isya' sudah tiba, dan segera saya tunaikan kewajiban saya untuk shalat isya'.  Setelah shalat Isya', seperti biasa saya dan kawan-kawan eluar kamar untuk ngobrol dan bercanda di meja yang ada di depan kamar kami, tidak satupun yang ada di dalam kamar.

Setelah cerita sana-sini, lalu kami ingat ada acara televisi yang menarik malam itu yaitu konser salah satu group band favorit kami, Scorpion.  Lalu kami turun ke lantai bawah karena televisi hanya ada di lantai bawah, sebelum turun, demi menghemat listrik,

semua lampu kami matikan.   Kawan-kawan yang di lantai bawah ternyata sudah pada posisi masing-masing d depan televisi menunggu pertunjukan Group Band legendaris tersebut.  Akhirnya jam pertunjukan konser Scorpion tiba, kami menonton sampai selesai sekitar pukul 22.00.


Setelah acara selesai, kami para penghuni lantai atas  kembali ke lantai atas. Sampai di lantai atas, kami kaget karena mendengar mesin suara ketik. Ya, di meja memang ada mesin ketik, tapi siapa yang mengetik?, semuanya masih bersama-sama.

"eh, kalian dengar suara mesin ketik nggak?" tanya saya kepada teman-teman. "ya, saya dengar", kata Kukuh. "ya, aku juga dengar", kata Cahyo.  "Tapi siapa yang mengetik, kita semua nonton", kata saya kepada mereka. Kami semua terdiam, sementara mesin ketik masih terus terdengar. Lalu Iwan bergegas turun sambil berkata

"ah serem, aku tidur di bawah saja", lalu diikuti , Fandy dan Catur.  Tinggal kami bertga, saya, Kukuh dan Heru. "Sssttt, kita ntip yuk", bisik saya kepada Kukuh dan Heru. Mereka setuju. Dengan mengendap-endap kami mendekati meja tempat mesin ketik itu, dan ..., Astaga, mesin ketik itu mengetik sendiri, tida kelihatan orangnya, lalu kami berhambur  turun ke lantai bawah lagi.

0 Response to "Cerita Seram : Mesin tik yang bergerak tanpa ada sosoknya"

Posting Komentar